Sabtu, 31 Januari 2015

Pengenalan Pointer Di C++

Dalam postingan kali ini saya akan mendemokan tentang cara menggunakan Elemen dasar pointer pada C/C++ kali ini saya tidak menggunakan Borland dan sebagai gantinya saya menggunakan Eclipse CDT Agar Dapat Mengkompilasi setiap baris kodenya di berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows dan Mac OS.. Banyak yang mengatakan bahwa pointer adalah salah satu hal yang paling tidak menyenangkan di C++. Namun sebenarnya konsep pointer tidaklah sekompleks seperti yang banyak orang bilang kok, jangan takut C++ itu mudah dipelajari selagi ada kemauan untuk belajar.

Seperti di ketahui bahwa setiap byte dalam memori komputer memiliki sebuah alamat, alamat memori akan selalu di mulai dari angka 0 seperti penggunaan array[0].  Misalkan sebuah komputer memiliki memori sebesar 640k, maka memori tertinggi yang dapat dijangkau adalah sebesar 655.359, di dalam memori inilah variabel tersimpan. sebenarnya seorang pemrogram tidak perlu menyebutkan memori secara eksplisit karena hal tersebut akan terasa sangat sulit.

Suatu pointer dalam C++ biasanya di gunakan untuk menunjuk alamat memori yang di gunakan dalam sebuah data berupa variabel. contoh sederhanya misalkan penulis mempunyai pointer p dengan tipe data integer dan variabel v dengan tipe data integer pula maka p merupakan alamat dimana v tersimpan

Contoh 1 :

//============================================================================
// Name        : LearnC.cpp
// Author      : Kiditz
// Version     :
// Copyright   : 2015
// Description : Penugasan Pointer Sebagai Pengalamatan Variable in C++
//============================================================================

#include 
using namespace std;
void baris() {
 for (int i = 0; i < 49; ++i) {
  cout << "-";
 }
}
int main(int argc, char **argv) {

 int a = 25;
 float b = 7.5f;
 double c = 0.79676f;
 cout << "Variable a = " << a << endl;
 cout << "Variable b = " << b << endl;
 cout << "Variable c = " << c << "\n\n";
 baris();
 cout << "\n\n";
 cout << "Alamat Variable a = " << &a << endl;
 cout << "Alamat Variable b = " << &b << endl;
 cout << "Alamat Variable c = " << &c << endl;
}


Jumat, 18 Januari 2013

Penggabungan Array, fungsi, dan Structure C++

berikut ini adalah program quiz semester satu Bsi, untuk menjalankan programnya anda harus memiliki Borland C++ atau turbo C++. oke, tidak usah basa- basi lagi. berikut adalah saurce codenya:

#include "stdio.h"
#include "iostream.h"
#include "conio.h"
garis()
{
puts("================================================================================");
}
float total(float hg,float lama,float pjk)
{
    return(hg*lama+pjk);
}
struct
{
char kd[10],jn[25];
float pjk,lama,hg;
int ds;
}bis[10];
main()
{
int x,s,z=9,jml;
char nama[20][5],tgl[12][5];
float ttl,disk,tb;
clrscr();
{
cout<<"Jumlah Sewa         =";cin>>jml;
cout<<"Masukan Nama Penyewa    =";cin>>nama[s];
cout<<"Tanggal Sewa        =";cin>>tgl[s];
}
for(x=1;x<=jml;x++)
{
puts("");
cout<<"Data Penyewa ke-"<cout<<"Masukan Kode jenis    =";cin>>bis[x].kd;
if(strcmpi(bis[x].kd,"SN")==0)
{
strcpy(bis[x].jn,"Sedan");
bis[x].hg=450000;
bis[x].pjk=100000;
}
else if(strcmpi(bis[x].kd,"MB")==0)
{
strcpy(bis[x].jn,"Mini Bus");
bis[x].hg=700000;
bis[x].pjk=150000;
}
else if(strcmpi(bis[x].kd,"BS")==0)
{
strcpy(bis[x].jn,"Bis");
bis[x].hg=1000000;
bis[x].pjk=200000;
}
cout<<"Masukan Lama Sewa    =";cin>>bis[x].lama;
puts("Jam");
if(bis[x].lama<=20)
{
bis[x].ds=0;
disk=0;
}
if(bis[x].lama>=20)
{
bis[x].ds=10;
disk=ttl*0.1;
}
}
clrscr();
puts("Daftar Penyewaan Mobil\n");
puts("");
gotoxy(32,3);puts("PT.SAFETY TRANSFORTATION");
garis();
gotoxy(1,6);cout<<"Nama Penyewa ="<gotoxy(59,6);cout<<"Tanggal = "<gotoxy(1,7);garis();
gotoxy(1,8);cout<<"No     Kode     Jenis Mobil     Diskon     Lama     Harga     Pajak     Total"<//------------------------------------------------------------------------------------
garis();
for(x=1;x<=jml;x++)
{
gotoxy(1,z+x);cout<gotoxy(8,z+x);cout<gotoxy(17,z+x);printf("%s",bis[x].jn);
gotoxy(35,z+x);cout<gotoxy(44,z+x);cout<gotoxy(53,z+x);printf("%3.0f\t",bis[x].hg);
gotoxy(63,z+x);cout<gotoxy(73,z+x);printf("%3.0f\n",total(bis[x].hg,bis[x].lama,bis[x].pjk));
ttl=ttl+total(bis[x].hg,bis[x].lama,bis[x].pjk);
if(bis[x].lama<=20)
{
disk=0;
}
if(bis[x].lama>=20)
{
disk=ttl*0.1;
}
tb=ttl-disk;
}
garis();
gotoxy(44,15);printf("Total Biaya Sewa    = Rp.%3.0f\n",ttl);
gotoxy(44,16);printf("Diskon        = Rp.%3.0f",disk);
gotoxy(44,17);printf("Total Pembayaran    = Rp.%3.0f",tb);
getch();
}

Try To Die



Dunia seakan berhenti ketika detik sudah tidak ada artinya lagi. Semuanya menjauh dan tidak ada yang perduli. Tubuh ini melemah, menyerah dan pasrah pada keadaan. Dingin rasanya saat tidak satupun mampu menghempaskan sepi. Aku putus asa, aku menyerah, dan aku sudah mati di antara bayang-bayang dunia yang sempit ini. Hidup, memang penuh dengan sekat-sekat yang membedakan antara satu sama lain. Sejak aku dilahirkan, aku memang selalu berbeda dari manusia sempurna yang lainnya. Aku memang memiliki tangan dan kaki, tapi tidak pernah tahu harus digunakan untuk apa kedua tangan dan kakiku ini.
            Hidup normal tapi seakan cacat karena aku tidak pernah tahu apa arti dari hidup ini. Dari awal kehidupanku di bumi, aku tidak pernah memiliki alasan untuk apa aku bertahan, untuk siapa aku hidup dan dari siapa aku dilahirkan. Aku ini hanya seperti hantu kesepian yang tidak membutuhkan daratan untuk berjalan, hanya melayang dan terbang tanpa tujuan. Tanpa tahu apa yang harus dilakukan.
            Setiap malam, aku selalu bertanya kepada gelap tentang diriku sendiri. “Wahai gelap. Siapakah diriku ini? Aku tidak pernah mengetahuinya. Wahai gelap, kenapa aku ada disini? Aku tidak pernah memiliki alasannya”. Sudah berulang kali aku mencoba bunuh diri karena aku tidak pernah tahu siapa aku yang sebenarnya. Tapi semua usahaku untuk mengakhiri hidup selalu gagal karena selalu saja ada yang menghalangi. Terakhir, ketika aku mencoba untuk gantung diri, tali yang aku gunakan untuk gantung diri itu sudah terlalu keropos dan tidak kuat untuk menahan tubuhku, sampai-sampai tali itu putus dan aku gagal untuk mati.
            Selama ini, aku selalu hidup dalam kesendirian, aku makan untuk diriku sendiri, aku minum untuk diriku sendiri, aku berjuang untuk diriku sendiri, aku bersekolah untuk diriku sendiri, dan aku bekerja juga untuk diriku sendiri. Selama aku bersekolahpun, aku tidak pernah memiliki teman. Bayangkan saja, sejak dari Sekolah Dasar sampai sekarang, katika aku sudah menginjak jenjang Sekolah Menengah Atas, aku tidak pernah mengenal siapapun dan tidak pernah dikenal oleh siapapun.
            Bagi mereka, aku ini hanyalah pengecualian yang patut diabaikan. Tidak ada orang yang mau mengenal manusia yang hidupnya sebatang kara sepertiku. semua usahaku terlihat percuma karena tidak ada seorangpun yang mau peduli. Buat apa aku bekerja keras untuk bertahan hidup? Buat apa aku mengamen untuk dapat bersekolah jika semuanya seperti ini. “Tuhan, maafkan aku, aku sudah tidak tahan hidup di dunia ini. Rasanya, mati itu lebih baik daripada harus hidup seperti ini. Aku berjanji, ini adalah usaha terakhirku untuk mengakhiri hidup. Jika kali ini masih gagal, aku tidak akan pernah mencobanya lagi, dan engkau berhak mencabut ijinku untuk bunuh diri selama-lamanya”.
Tekad ku untuk bunuh diri akan aku lakukan sepulang sekolah nanti. Biarpun aku tahu bunuh diri itu dosa, tapi aku harus tetap melakukannya, dan ini untuk yang terakhir kalinya.
Waktu telah menunjuk pada pukul tiga sore dan bell pulang sekolah yang aku tunggu sejak dari tadi juga telah berbunyi. Sekarang sudah waktunya untuk pulang. Dengan masih menggunakan seragam sekolah, aku berjalan lambat menyusuri jalan-jalan Jakarta yang semerawut nan terlihat kacrut. Didalam hati, aku berkata “Kali ini, aku harus berhasil mati. Karena jika kali ini aku gagal mati, secara otomatis tuhan akan mencabut ijin akses ku untuk bunuh diri selamanya”.
Tepat pukul lima sore, aku sudah sampai di lantai paling atas dari sebuah gedung yang berada di Kawasan Jakarta barat. Dari atas sini, aku dapat melihat ke semerawutan Ibu Kota yang sudah semakin padat ini. Di jam-jam pulang kerja seperti sekarang ini, terlihat jelas betapa kacaunya kemacetan di Ibu kota Negara Republik Indonesia ini.
Sebelum aku bunuh diri, aku berteriak sekencang-kencangnya untuk melepaskan semua rasa kesalku terhadap dunia yang tidak pernah adil. aku berdiri sambil menatap matahari membayangkan aku dapat pergi dengan tenang hari ini. Mungkin esok aku tidak akan dapat menatap matahari lagi. Makanya, sebelum aku mati, aku mau menikmati prominensamu matahari untuk yang terakhir kalinya.
Meradang diantara pikiran kosong, aku mulai menutup mata dan menghitung mundur dari hitungan tiga sampai hitungan satu sebelum akhirnya aku menjatuhkan diri dari atas gedung ini.
“Pengecut!”
Anjrit, ada seseorang yang memukul kepalaku dari belakang sambil mengatakan bahwa aku ini pengecut. Aku sangat marah diperlakukan seperti ini, berani-beraninya orang ini memukul kepalaku dan menggagalkan aksi bunuh diri ku yang terakhir.
“Hey, siapa kamu? Berani-beraninya kamu memukul kepalaku dan bilang kalau aku ini pengecut!” Ungkapku marah.
“Terus, apa lagi namanya kalau bukan pengecut? Lu tau gak, apa yang mau lu lakuin barusan itu udah membuktikan kalau lu itu memang bener-bener pengecut. Hari gini mau bunuh diri hanya karena suatu masalah, enggak banget deh lu”
Shit, aku baru sadar bahwa baru saja aku berbicara dengan seorang perempuan. Demi mendapat penjelasan apakah wanita ini benar-benar berbicara denganku atau tidak, aku langsung bertanya kepadanya dengan pertanyaan yang cukup bodoh.
“Apa kamu berbicara denganku?”
Yaiyalah, apa ada orang lain disini selain kamu?”
Enggak ada sih, tapi aku masih belum percaya kalau kamu bener-bener ngomong sama aku.” Sahut ku.
“Are you crazy? Baru aja gue marah-marah sama lu dan bilang kalo lu itu pengecut, terus lu bilang kalo lu gak percaya kalo gue ngomong sama lu? Bener-bener udah gila nih cowok.”
Lantas, wanita itu pergi meninggalkanku sendiri. Dan fix, lagi-lagi aku gagal bunuh diri karena kedatangannya yang secara tiba-tiba dan marah-marah sedemikian rupa. Hmm, padahal ini adalah izin terakhirku untuk dapat bunuh diri. Lagi-lagi, tuhan tidak mengizinkanku untuk mati.
 Entah harus senang atau sedih karena gagal bunuh diri. Yang jelas, ini adalah hari pertamaku bercengkerama dengan seseorang. Apalagi, orang yang tadi berbicara dengan ku adalah sosok wanita cantik yang telah menggagalkan aksi bunuh diriku. Andaikan dia tahu, kenapa aku jadi bersikap aneh saat ia memarahiku. Itu semua karena dia adalah orang yang pertama berbicara denganku selain guru-guruku disekolah.
Dengan terpaksa aku harus pulang ke rumah kost yang aku tempati sendiri dengan membawa tubuhku ini. Padahal, aku berharap agar aku dapat pulang kesini dengan hanya membawa nama.   

Sabtu, 06 Oktober 2012

menghitung volume balok dengan C++


Untuk yang baru belajar C++, saya ingin berbagi sedikit penjelasan tentang menghitung volume balok dengan bahasa C++ tersebut. oke langsung saja tanpa menunggu lama. pada posting kali ini saya menggunakan borland C++ sebagai programnya.



  • 1.      Pertama buka program borland C++, lalu klik File->New->Text edit
  • 2.      Siapkan rokok dan kopi lalu ketikan script dibawah ini:

  • 3.   Selanjutnya pilih project lalu tekan compile. 
  • 4.   Setelah itu pilih debug lalu tekan running
  • 5.      Usahakan untuk mengetik sendiri agar dapat mengerti.Tapi jika tidak ingin repot dan ingin copas.
  • 6.      Silahkan copas script dibawah ini :
TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT.
 





#include "conio.h"
#include "stdio.h"
main()
{
float panjang,lebar,tinggi;
float volume_balok;
clrscr();
printf("\t menghitung volume balok \n");
printf("______________________________________________\n");
printf("input panjang balok :"); scanf("%f",&panjang);
printf("input lebar balok :"); scanf("%f",&lebar);
printf("input tinggi balok :"); scanf("%f",&tinggi);
volume_balok=panjang*lebar*tinggi;
printf("______________________________________________\n");
printf("volume balok adalah :%3.0f",volume_balok);
getch();
}

Jumat, 05 Oktober 2012

menghitung volume balok dengan Flash as 3

Program ini adalah salah satu program buatan saya yang menggunakan adobe flash,
mohon maaf karena saya belum sempat untuk memposting cara membuatnya..
tapi insya allah jika ada kesempatan saya akan tuliskan secara rinci cara membuatnya..
untuk memainkannya, cukup dengan memasukan angka pada kolam input lebar. input tinggi,dan input panjang.. setelah itu tekan button yang berwarna merah.. terererengg hasil volume balokpun akan anda ketahui..



Getok kiditz

Permisi teman-teman se bangsa dan setanah air..
buat yang lagi kesel sama gue dan mau ngegetokin gue tapi ga bisa ketemu, silahkan mainkan game buatan gue ini dan pukul gue sepuasnya hahaha..
Just for fun guys :')


klik disini untuk mendownload sourcenya :)

Rabu, 03 Oktober 2012

jatuh cinta itu biasa saja


Sekitar pukul tiga sore, perjalanan menuju Gajeboh Baduy luar baru akan di laksanakan. Sebelum perjalanan tersebut di mulai, para murid dan para wali kelas diwajibkan untuk berdo’a sesuai dengan agamanya masing-masing agar mereka semua di berikan keselamatan saat di perjalanan menuju Gajeboh Baduy luar.
Oke, sekarang saatnya bagi siswa-siswi SMAN 95 untuk menempuh perjalanan dari terminal Ci Boleger menuju Gajeboh dengan berjalan santai.
Kiditz, Mamet, Gono, Welly, Dika dan Ucok telah bersatu kembali dalam sebuah kelompok. sebelum mereka berangkat, mereka membeli bambu yang berfungsi untuk mempermudah pendakian dari bocah-bocah yang berjualan bambu di terminal Ci Boleger. Sementara barang bawaan yang mereka bawa, telah di titipkan kepada poter yang bersedia membawakan barang-barang mereka sampai rumah suku Baduy luar hanya dengan membayar sepuluh ribu rupiah saja perorangnya.
Yapz benar, sejak siswa-siswi sampai di Baduy terminal Baduy (Ci Boleger) para potter dan para bocah yang berjualan bambu sudah berebut mendekati kami untuk berjualan dan menawarkan jasa angkat barang. Ajii mumung ni yee ha…ha…ha…
***
Perjalanan yang penuh tantangan, baru akan di mulai nanti setelah memasuki jalan setapak yang curam. Kiditz, Mamet, Dika, Ucok, Welly dan Gono sudah mulai melangkahkan kakinya mengikuti para wali kelas dan pemandu wisata yang sudah jalan duluan. Saat memasuki jalur yang licin, tiba-tiba saja Nisa yang tadi sudah memisahkan diri dari Kiditz datang kembali dan meminta Kiditz untuk berjalan bersamanya.
“Ditz, jalan bareng gue lagi yuk!”
“Loh, emangnya kenapa Nis?” Sahut Kiditz
“Abisnya gue takut Ditz, Jalannya berlumpur udah gitu licin aja gak pake banget.” 
Sebelum Kiditz menjawab pertanyaan Nisa, tiba-tiba saja Welly memotong pembicaraan mereka.
“Cie, Nisa pengen minta jagain sama Kiditz ni yee! Ha… ha… ha…” ungkap Welly meledek.
“Cie-cie Nisa, ha… ha…ha…” Tiba-tiba saja Gono, Dika, Ucok dan Mamet juga ikut meledek Nisa.
Melihat Nisa di ledek teman-temannya, Kiditz tidak tinggal diam.
“Apaan sih kalian! enggak lucu benget deh” Ungkap Nisa sedikit kesal
“Udah ah jangan diledekin terus, kasian tau!” Tambah Kiditz membela Nisa.
“Yaudah Nis, lu jalan sama gue aja. Lagian, takutnya lu kenapa-napa doang kalo jalan sendirian J.”
“Makasih ya Ditz, sumpah lu tuh Modus banget. he…he…he…!” Sahut nisa sambil tersenyum-senyum sendiri.
Melihat Kiditz yang memberikan perhatian  berlebih terhadap Nisa. Anggota kumjong sejenis Mamet, Welly, Ucok, Gono dan Dika semakin meledek mereka berdua.
Ceileh! Kiditz dapet cewe di Baduy ni yee. Ntar pulang bisa nulis novel Baduy ‘In Heart’ nih kayanya. He… he… he…”
Hust, apaan sih kalian?” Sahut Kiditz.
***
Kemudian, Kiditz dan Nisa memisahkan diri dari anggota geng kumjong. Seperti muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Mereka berdua berjalan bergandengan tangan melawan hujan dan juga licinnya jalan. Mendaki gunung seolah tanpa hambatan, lalui rintangan beserta jurang seolah tanpa beban. Ya, begitulah hebatnya cinta. So sweeett boo!! ~Preeettt lah…
Jalanan mendaki di sertai hujan lebat cukup menghambat perjalanan mereka untuk sampai di Gajeboh. Kiditz menggenggam erat-erat tangan Nisa seolah tak ingin melepasnya. Ia menjaga Nisa seolah Nisa adalah miliknya dan ia tidak ingin terjadi sesuatu apapun terhadap Nisa. Padahal, ketika di sekolah, Kiditz jarang sekali terlihat dekat dengan Nisa apalagi sampai seakrab ini. ~cit cuittt pasti dag dig dug tuh hatinya he…he…he…
Di perjalanan, Nisa menceritakan banyak hal tentang dirinya kepada Kiditz. Termasuk tentang hubungannya dengan pacarnya yang saat ini sedang renggang karena rasa saling tidak percaya.
“Jujur yah ditz, gue masih sayang banget sama dia, dan gue enggak mau kehilangan dia. Soalnya, banyak banget kenangan yang pernah gue alamin sama pacar gue waktu kita masih saling mengerti Ditz. Percuma aja dong dua taun kita pacaran kalo endingnya engga jelas kaya gini.” Ungkap Nisa panjang lebar.
 “Yaudah lah Nis, lu  sabar aja, kalo emang dia itu jodoh lu, pasti bakal balik lagi kok. So, woles aja lagi.”  Sahut Kiditz.
“Iya deh Ditz, gue bakal sabar  ngadepinnya.  *Eh Ditz, gue boleh nanya satu hal ga sama lu?”
“Apa?”
“Kalo menurut lu, jatuh cinta itu apa sih?”
Kiditz merasa sedikit kebingungan ketika ditanyakan hal tentang cinta oleh Nisa. Karena ia sendiri, belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta sebelumnya. Tapi, setelah berfikir sejenak, akhirnya Kiditz mampu menjawab pertanyaan Nisa.
“Kalo menurut gue, jatuh cinta itu biasa saja Nis.”
“Maksudnya?”
“Iya, jatuh cinta itu biasa saja Nis, karena kita hanya perlu berpegangan tangan tanpa harus berpelukan, Tak pernah ucapkan maaf tapi saling mengerti, tak perlu mengikat janji tapi saling memahami, hanya perlu bercerita tanpa harus meniduri (tuh denger tuh yang doyan tiduran). Ya begitulah hal yang gue tau tentang cinta Nis.” Ungkap kiditz menghentikan langkah sejenak sambil menatap wajah Nisa.
“Gila Ditz, lu romantis banget, sampe galau gue dengernya.” Jawab Nisa kagum.
Ah, biasa aja si Nis, engga usah lebai gitu deh,” Si Kiditz jadi salah tingkah